Sunday 22 February 2015

Sekularisme - Ketika Agama disingkirkan dari Urusan Dunia



Oke, bahasan dsl kita kali ini adalah tentang sekularisme, setelah beberapa waktu lalu kita membahas seputar zionisme.

Hayo, apa itu sekularisme?

Sekularisme adalah sebuah gerakan yang menyeru kepada kehidupan duniawi tanpa campur tangan agama.
Jadi, sekularisme menekankan bahwa agama cukuplah dalam ritual saja. Oke kita sholat, puasa, zakat, haji, tapi...
jangan bawa-bawa agama ketika kita berpolitik, berekonomi, bersosialisasi, bekerja, dan segala aktivitas dunia harus bersih dari campur tangan agama.
Dunia ya dunia, akhirat ya akhirat. Demikian pemikiran mereka.



Nah, sekularisme itu pertama kali muncul di Eropa dan kemudian berkembang ke seluruh penjuru dunia seiring dengan pengaruh penjajahan, kristenisasi, dan komunisme. Mula-mula gerakan ini dirancang untuk memusuhi kekuasaan mutlak dari gereja. Tapi perkembangannya gerakan ini juga memusuhi agama-agama apapun, baik yang mendukung ilmu pengetahuan maupun yang memusuhinya.

Yahudi punya peranan besar dalam menegakkan sekularisme, karena mereka mendapat jalan untuk mewujudkan dominasinya, yaitu menghilangkan garis pemisah yang bersifat agamis, yang selama ini menjadi penghalang antara yahudi dengan semua bangsa lainnya di muka bumi.

A. Guillaume berkata, "tak ada satu masalahpun bertentangan dengan ilmu yang di dalamnya ada agama, kecuali yang benar di pihak ilmu dan yang salah di pihak sekutu agama."

Apa sih pemikiran-pemikiran dan doktrin-doktrin sekularisme ini?

Sebagian orang sekular ada yang sama sekali mengingkari adanya Allah.
Sebagian ada yang percaya akan adanya Allah, tetapi mereka juga meyakini, bahwa tidak ada hubungan antara Allah dengan kehidupan manusia.
Kehidupan ini hanyalah berdasarkan pada ilmu pengetahuan dan didukung oleh akal dan berbagai eksperimen.

Ditegakkannya tembok pemisah yang kokoh antara dunia ruh dan materi. Nilai-nilai spiritual menurut mereka adalah nilai yang negatif.
Dipisahkannya agama dengan politik, dan ditegakkannya kehidupan berdasarkan materi belaka.
Diterapkannya prinsip pragmatisme dalam segala urusan kehidupan.
Berpegang pada prinsip Machiavelli dalam filsafat hukum, politik, dan moral.
Disebarkannya permisifisme, kekacauan akhlak, dan dihancurkannya keutuhan keluarga yang merupakan cikal bakal pertama dalam sebuah bangunan masyarakat.

Adapun tersebarnya keyakinan-keyakinan sekularisme dalam masyarakat, baik di dunia islam maupun negara-negara Arab adalah berkat jasa kolonialisme dan kristenisasi. Keyakinan-keyakinan itu adalah:

- diputarbalikannya hakikat islam, Al-qur'an, dan Rasulullah.
- Islam hanya sebatas ritual
- Islam tidak sesuai dengan peradaban dan hanya menyebabkan kemunduran
- dikumandangkannya kebebasan wanita sesuai dengan kebiasaan wanita-wanita barat
- Peradaban islam diputarbalikan. Gerakan-gerakan destruktif (perusak) kelompok sempalan dalam sejarah islam dibesar-besarkan dan dianggapnya bahwa itu adalah gerakan reformasi.
- dihidupkannya peradaban-peradaban kuno
- segala sistem dan manhaj sekuler dari barat disadur dan ditransfer untuk dimasukkan ke dalam dunia Islam.
- dididiknya generasi-generasi islam dengan pendidikan sekuler.
-Apabila ada suatu alasan tentang keberadaan sekularisme di barat, maka tidak ada satu alasanpun bagi Timur untuk menolak sekularisme.



***


Ketahuilah, islam adalah agama yang sempurna.
Ia bukan sebatas agama ritual tapi ia juga agama yang mengatur setiap detail kehidupan kita.
Jangan pikir politik tak butuh agama, jangan pikir ekonomi tak perlu agama, jangan pikir dunia ini tak perlu campur tangan agama.
Itu SALAH BESAR. Politik tanpa agama menjadikan keadilan lenyap, ekonomi tanpa agama menjadikan kemiskinan merajalela, dunia tanpa aturan agama menjadikannya hancur dan berantakan. Agama membuat kehidupan ini menjadi penuh keberkahan dan kebaikan. Justru jika kita ingin menegakkan keadilan, maka dirikanlah politik yang beragama, jika kita ingin mengentas kemiskinan, maka bangunlah ekonomi yang berlandaskan agama.

Menegakkan agama adalah tombak kemajuan dunia.

Oke, mari kita mulai dari diri sendiri. Jadilah, pribadi yang hidup berprinsipkan agama. Lantang kita ucapkan pada dunia, "Saksikanlah bahwa aku seorang muslim!"

"Sibgah Allah, siapa yang lebih baik sibgahnya daripada Allah?" (QS. Al-Baqarah: 138)



*Dikutip dari buku "Gerakan Keagamaan dan Pemikiran" karya WAMY.

===Materi DSL Shaff, 20 September 2014===

No comments:

Post a Comment