Iman itu ibarat tanaman yang jika dibiarkan ia bisa layu bahkan mati.
Iman adalah harta yang paling berharga, tak terhingga nominalnya.
Iman bukan barang temuan. Bukan datang dengan sendirinya. Tapi ia ada oleh sebab usaha.
Iman. Kita yang harus menanamnya. Lalu menyuburkannya. Memastikan bahwa kian hari, ia kian tumbuh dan berkembang. Bukan seperti pohon bonsai yang kerdil selama-lamanya sampai ia mati.
Jangan pernah merasa sudah cukup beriman. Sudah cukup aman dari neraka
yang Allah
sediakan. Sudah cukup pantas masuk surga yang Allah janjikan. Sudah cukup bekal menghadapi kematian. Kata "CUKUP", membuat kita berhenti berusaha. Membuat kita berhenti dari tumbuh dan berkembang. Padahal, keganasan zaman adalah tantangan besar bagi iman. Jangan biarkan iman kita stagnan sementara kian hari setan kian lihai menggoda, nafsu kian liar tak tentu arah. Kalau iman kita berhenti tumbuh dan berkembang sementara angin ujian kian dahsyat tak karuan, apa kita tak khawatir akan tumbang?
Suburkanlah ia dengan ilmu agama dan ibadah harian. Tuntutlah ilmu dan jangan pernah merasa sudah cukup pintar. Datangi kajian-kajian, halaqoh pekanan, dengarkan ceramah streaming yang kini sudah bertebaran di dunia maya, baca buku-buku agamamu yang mulai usang...
Bukalah Al-Qur'an, baca walau hanya satu halaman. Buka tafsir Al-Qur'an, baca walau hanya satu ayat. Al-qur'an adalah panduan hidup kita, jika selama ini hidup kita berantakan tak karuan, mungkin itu karena kita jauh dari Al-Qur'an. Dirikanlah sholat, perbaiki yang wajib, tambah dengan yang sunnah. Hidupkan malam dengan khalwat (berduaan) dengan Allah disepertiga malam. Lakukan qiyamul lail paling tidak seminggu sekali, orang pacaran saja "apel" tiap pekan. Siang hari kita sudah sangat sibuk, apakah malam pun kita tak ingin berdekatan dengan pencipta kita? Memilih untuk menikmati hangatnya selimut dan empuknya kasur dalam kamar. Shalat subuh pun kesiangan.
Ah, iman. Apa kini ia mulai usang?
Apa ia mulai berkarat sebagaimana besi berkarat?
Apa ia mulai lapuk seperti kayu yang dimakan rayap?
Bangkit dan jangan diam.
Upgrade your iman!
-Suryani-
#NTMS
sediakan. Sudah cukup pantas masuk surga yang Allah janjikan. Sudah cukup bekal menghadapi kematian. Kata "CUKUP", membuat kita berhenti berusaha. Membuat kita berhenti dari tumbuh dan berkembang. Padahal, keganasan zaman adalah tantangan besar bagi iman. Jangan biarkan iman kita stagnan sementara kian hari setan kian lihai menggoda, nafsu kian liar tak tentu arah. Kalau iman kita berhenti tumbuh dan berkembang sementara angin ujian kian dahsyat tak karuan, apa kita tak khawatir akan tumbang?
Suburkanlah ia dengan ilmu agama dan ibadah harian. Tuntutlah ilmu dan jangan pernah merasa sudah cukup pintar. Datangi kajian-kajian, halaqoh pekanan, dengarkan ceramah streaming yang kini sudah bertebaran di dunia maya, baca buku-buku agamamu yang mulai usang...
Bukalah Al-Qur'an, baca walau hanya satu halaman. Buka tafsir Al-Qur'an, baca walau hanya satu ayat. Al-qur'an adalah panduan hidup kita, jika selama ini hidup kita berantakan tak karuan, mungkin itu karena kita jauh dari Al-Qur'an. Dirikanlah sholat, perbaiki yang wajib, tambah dengan yang sunnah. Hidupkan malam dengan khalwat (berduaan) dengan Allah disepertiga malam. Lakukan qiyamul lail paling tidak seminggu sekali, orang pacaran saja "apel" tiap pekan. Siang hari kita sudah sangat sibuk, apakah malam pun kita tak ingin berdekatan dengan pencipta kita? Memilih untuk menikmati hangatnya selimut dan empuknya kasur dalam kamar. Shalat subuh pun kesiangan.
Ah, iman. Apa kini ia mulai usang?
Apa ia mulai berkarat sebagaimana besi berkarat?
Apa ia mulai lapuk seperti kayu yang dimakan rayap?
Bangkit dan jangan diam.
Upgrade your iman!
-Suryani-
#NTMS
No comments:
Post a Comment