Sunday 22 February 2015

Biar Allah menjadi saksi, "engkau sukses menjadi seorang wanita!"



Satu tahun yang lalu, saya ikut pelatihan bahasa arab selama dua hari.
Ada sosok wanita yang saya ingat sekali dalam pelatihan itu.
Seorang nenek yang datang dengan tas cukup besar kemudian duduk disisi saya.
Saya selalu tertawa tiap mengingat adegan bersamanya.
Ketika kami berpasangan untuk saling berdialog menggunakan bahasa arab.

Karena sudah tua, sulit baginya untuk mengingat percakapan yang harus diucapkan.
Hingga ketika dia harus menanyakan nama saya dengan bahasa arab, kalimat yang keluar adalah "Man Robbuka?"
Saya melongo, lalu ketawa geli. "Neeek, bukan man robbuka. Man Robbuka mah siapa tuhanmu -____- ehehe"

Tapi...
Sungguh, salut sekali dengan semangatnya menuntut ilmu. Usia boleh 70, tapi semangatnya masih kayak umur 20. Mantab.

Datang-datang, dia langsung sibuk sendiri, buka tas, ambil kaus kaki, make kaus kaki, dobel! Dingin katanya. Ruangan berAC soalnya.
Saat pelajaran, dia sibuk mencatat, menggaris bawahi, dan bertanya pada saya.

***

Lain lagi, di al-manar.
Temen-temen saya adalah para Ibu-ibu. Luar biasa mereka, tetap ingin menuntut ilmu agama meski usianya sudah senja.
Rumah mereka jauh-jauh, ada yang di depok, ada yang di cibubur, dll. Bayangin aja, udah ibu-ibu naik metromini, lanjut naek kereta, sempit-sempitan, demi mencari ilmu agama. Minimal biar bisa ngajarin anak cucu, kata mereka.

***

Mereka selalu menasihati saya, "Yani, mumpung masih muda. Belajar yang bener.Kalo udah tua begini susah."

***

Tidak ada kata terlambat untuk belajar.
Wabil khusus untuk kamu, wanita...
Belajarlah dan teruslah belajar.
Sebab kelak, engkau adalah guru bagi anak-anakmu.
Belajarlah dan teruslah belajar.
Sebab kelak, engkau adalah teladan bagi anak-anakmu.

Hari ini belajar, besok memahami, lusa mengamalkan.

Ketahuilah, engkau adalah senjata Zionis menghancurkan dunia ini.
Mereka merusak pemahaman agamamu, mencekoki kamu dengan feminisme...
Untuk mengeluarkan kamu dari rumahmu.
agar kamu menelantarkan tanggungjawab utamamu, mendidik generasi yang terlahir dari rahimmu.
Hingga yang terlahir adalah anak-anak binaan televisi, gadget, dan internet.
Jadilah mereka generasi yang hedon, materialistis, dan jauh dari nilai keislaman.
Ketahuilah, rusaknya engkau adalah rusaknya dunia ini.
Rusak suatu bangsa, sebab rusak wanitanya.

Maka, belajarlah...
Pahamilah agama ini mulai sekarang.
Perbaiki diri kita dan pastikan bahwa kita bukanlah wanita yang menjadi senjata zionis itu.
Tunjukanlah pada mereka bahwa di dunia ini masih ada wanita yang mampu mencetak generasi mulia.
Buktikan pada dunia, bahwa generasi yang berkualitas itu terlahir dari rumah kita.
Biar Allah menjadi saksi, "engkau sukses menjadi seorang wanita!"

*Tidak ada kata terlambat untuk belajar: Yuk melingkar!

No comments:

Post a Comment