Friday, 1 August 2014

Ramadhan yang Berbeda



Ada yang berbeda di Ramadhanku kali ini...
Ya, ini kali pertama... aku tak lagi sholat tarawih di musholah dekat rumah.
Ini bermula di malam Ramadhan kedua.
Setelah mengetahui, memahami, lantas meyakini, bahwa sebaik-baik tempat sholat bagi wanita adalah rumahnya. Termasuk shalat tarawih.
Maka, malam itu, ketika adzan isya berkumandang, aku berkata pada mama,
"Ma, malam ini yani nggak sholat di mushola yah. Yani mau di rumah aja. Biar bisa baca Al-Qur'an lebih lama, biar bisa khatam."
Alhamdulillah, statement ini dapat dukungan dari mama.
"Yaudah, guru ngaji mama juga sholatnya di rumah. Jamaah sama anak-anaknya. Kamu imamin mama ya?"
"Hmmm, iya deh."


Kamu tahu?
Dulu...
Waktu aku masih kecil, aku yang ada di belakang mama saat mama sholat.
Mengikuti gerakan-gerakan mama dan berlagak komat-kamit sebab aku tak tahu apa yang mama baca.

Dan malam itu...
Kali pertama, aku dan mama menghadap Allah dengan aku sebagai imamnya.
Kau tahu rasanya? Ketika engkau membaca surat AL-Fatihah kemudian ibumu mengamininya?
Ah, syahdu sekali. Kau tahu rasanya? Ketika usai roka'at terakhir engkau mencium tangannya?
Saya biasa cium tangannya, tapi entah, ciuman tangan usai shalat itu rasanya beda. Lebih menyentuh jiwa.

Malam pun terasa indah.

Rumahku...
Semoga engkau tampak seperti bintang bagi penduduk langit.
Yang menyejukkan mata para malaikat untuk senantiasa memandangnya.

Baiti, Jannati.

Ramadhan, jangan lekas pergi...
Izinkanku berlama-lama, menikmati indahnya hari-hari.

No comments:

Post a Comment