Friday, 16 September 2011

Belajarlah untuk selalu bersyukur

bismillahirrahmanirrahim ^^

hanya sedikit torehan tentang pelajaran hari ini.

alhamdulillah, jari jemari ini masih mampu bergerak dan menuliskan kata demi kata yang aku harap bisa menjadi pelajaran untuk aku, kamu, dan semua yang berkenan membaca tulisan sederhana ini.

sadar atau tidak Allah telah mempermudah segalanya bagi kita.
sadar atau tidak Allah telah merancang skenario terbaik untuk hidup kita.
sadar atau tidak Allah telah memperindah bumi ini untuk kita singgahi.
sadar atau tidak Allah telah memenuhi semua yang kita butuhkan agar nyaman di dunia ini.

Alhamdulillah, sungguh bahagia bertuhankan ALLAH Subhanahu wa ta'ala :)
memang, tak ada ilah yang berhak di sembah kecuali Allah. hanya ada satu Tuhan, Allah.

mungkin sering terucap lafazh hamdallah di bibir kita, namun bagaimana dengan hati ? akankah kata itu hanya di bibir saja atau meresap hingga ke relung jiwa ?

sore tadi, aku melihat seorang tunanetra yang sedang di bantu menyeberang jalan. setelah sampai di seberang jalan, orang tunanetra itupun dibiarkan berjalan sendiri. selangkah demi selangkah, penuh keraguan ! hingga akhirnya menubruk
spanduk warung makan kaki lima. ah astagfirullah, kasian sekali. aku hanya mampu memperhatikan dari angkot yang ku tumpangi.

mata itu tak ternilai harganya..tak ada satupun orang yang mau menjual matanya meski di bayar 1 milyar sekalipun. betapa nikmatnya ketika mata ini masih mampu melihat keindahan bulan, gemerlap bintang, dan berjuta-juta dimensi warna dalam kehidupan. tak terbayang bagaimana rasanya ketika semua terlihat gelap hitam pekat, ketika tak ada lagi yang tampak.
mungkin kita lupa untuk mensyukurinya karena kita telah merasakan kenikmatan itu sejak terlahir ke dunia. hingga kita menganggap itu hal yang biasa. tak terbayang, bagaimana dengan seseorang yang Allah takdirkan untuk tunanetra sejak lahir. masya Allah, dia tak pernah tahu betapa indahnya bulan, betapa gagahnya gunung, betapa cantiknya langit. bahkan tak pernah melihat bagaimanakah wajahnya.

Allah..maafkan kami yang sedikit sekali bersyukur.

sekarang pelajaran aku dapat lagi di rumah
sekitar ba'da isya, seorang bapak beserta anaknya mendatangi rumahku. "maaf aja pak" ucap kakak dari dalam rumah sambil melongok ke teras depan. aku yang berada di dapur sedang membuat segelas teh panas merasa seperti mengenali suara itu, seperti seorang kakek "peminta-minta" yang aku kenal dan dia mengenalku. setelah habis kata keluar dari mulut kakakku, bapak itu pun berkata dengan nada yang miris sekali terdengarnya, "minta nasi aja bu"
astagfirullah, seperti tersayat-sayat hati rasanya. dengan segenap rasa penasaran aku mengintipnya dari balik jendela. ternyata bukan kakek itu. hemm kemudian mama dengan sigapnya membungkus nasi dan lauk untuk keduanya. aku dan kakakku saling memandang dan berbinar-binar, sedih. masih ada orang kelaparan dan butuh sesuap nasi di saat kami sudah merasa kenyang.

akhi wa ukhti..
ketika hari ini kita masih mampu meneguk segelas air, menelan sesuap nasi, dan memakai sehelai baju. bersyukurlah.
ya bersyukurlah. karena itu kenikmatan yang besar. kenikmatan yang belum tentu semua orang rasakan hari ini. begitu banyak di luar sana, orang-orang yang tidak seberuntung kita. pasti ada di luar sana, yang hingga detik ini pun belum merasakan kenyang perutnya, belum hilang dahaganya, belum ganti pakaiannya. pasti ada, tapi itu bukan kita. di luar sana, ada orang yang mati kelaparan, hidup sakit-sakitan, dan tak memiliki tempat tinggal. bayangkan tentang anak kecil yang didera busung lapar, bayangkan hari-hari mereka yang seharusnya memakan makanan yang bergizi untuk masa pertumbuhan justru harus menahan lapar setiap hari. bahkan mungkin mereka tidak mengenal susu.kasihan, sangat miris.

lalu bagaimana dengan kita ? sudah terpenuhi, sudah tercukupi, tapi masih saja suka mengeluh..masih saja kurang bersyukur. masih saja merasa kurang. sangat-sangat tidak tahu malu ! kita justru merengek minta ini dan itu..

hidup ini begitu indah karena kasih sayangNya..
tiap hari kita dikucuri nikmat dariNya, tapi masih saja enggan memenuhi perintahNya.
padahal kita ini sangat fakir kalau Allah enggan memberikan rezeki dan nikmatNya pada kita.
Sungguh aku bangga sekali bertuhankan Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Allah..
sudah sebanyak apa dosa kami ?
sudah berapa banyak nikmat yang lupa kami syukuri ?
sudah berapa banyak jiwa mati kelaparan karena ketidakpedulian kami ?

kita harus bisa menjadi hamba Allah yang pandai bersyukur
lakukanlah kebaikan-kebaikan sebagai tanda syukur kita kepada Allah..
meski harga selautan syukur kita, hanya setitik nikmat di bumi.

mulailah menghargai setiap apa yang Allah beri. sungguh, Allah lebih tahu apa yang kita butuh.

skenario terbaik telah di buat oleh sutradara terbaik, lalu akankah kita mau menjalankan peran sebagai aktor/aktris yang terbaik ? lakukanlah adegan terbaik dalam setiap scene kehidupan kita..

No comments:

Post a Comment