memikirkan ini lebih penting bagiku..
daripada berdebat.
daripada mencari kesalahan orang.
Indonesia hari ini..
kemiskinan..
kelaparan..
kurangnya pendidikan..
banyak sekali "penderitaan" muslim di Indonesia hari ini.
pengemis sudah menjadi pemandangan yang biasa di jalanan
dari mulai anak-anak sampai dengan kakek-nenek
pernah suatu hari ketika pulang sekolah..
di terminal rawamangun.
ada seorang anak yang menuntun Ibunya yang kelihatannya buta.
tapi ketika ada barang mereka terjatuh, akhirnya aku tahu bahwa ternyata sang Ibu hanya pura-pura buta.
sejenak aku menyalahkannya, kenapa dia harus berpura-pura buta hanya untuk mendapatkan uang.
tapii setelah kupikir kembali. ah mungkin aku ikut andil dalam kesalahannya itu.
ya kemiskinan memaksa mereka untuk melakukan penipuan, setiap orang yang melihatnya pasti tertipu dan itu menjadi dosa baginya mungkin juga bagiku. karena aku tidak menolongnya..
mungkin nanti di akhirat aku akan mendapat catatan perbuatan dosa yang dilakukan tanpa sepengetahuanku..ya karena aku tidak menolong mereka, karena aku diam..mungkin inilah salah satu diam yang dosa.
Indonesia hari ini..
cukup mengenaskan melihat perempuan-perempuan Indonesia hari ini. terbawa arus kejahiliyahan yang di bawa orang barat. setiap pulang sekolah ada saja di jalan, perempuan-perempuan yang menggunakan celana sepaha. ya itu seakan udah jadi pakaian yang sangat biasa untuk jaman sekarang. entahlah apakah sudah tak ada lagi rasa malu di hati mereka ?? aku menyalahkannya atas kebodohan yang mau saja menjadikan dirinya begitu mudah untuk dinikmati. apalagi secara GRATIS. tapi tidak, tidak sepenuhnya mereka yang salah. mungkin aku juga ikut andil atas kesalahan mereka. mungkin saja mereka demikian karena tidak tahu kewajiban menutup aurat. mungkin saja mereka begitu karena memang tidak tahu betapa indahnya mereka dan betapa mahalnya mereka, dan mereka tidak tahu hakikatnya bahwa kecantikannya semata untuk suaminya..disini ternyata aku hanya diam, diam memandang sambil istigfar, bersyukur pula karena aku bukan salah satu diantara mereka, bersyukur karena mungkin saja aku demikian adanya jika aku tidak mendapat hidayahNya, jika cahayaNya tidak menembus kegelapan jiwaku, mungkin..sangat mungkin. mengingat aku dulu, mengingat pertama kali aku datang ke 26 dengan pakaian seperti apa, aku tak menyangka bahwa hari ini aku bisa menjadi seperti ini, merasakan ini..
Indonesia hari ini..
banyak muslim yang tak punya biaya untuk bersekolah.
banyak anak-anak kecil yang seharusnya belajar justru bekerja untuk mencukupi kebutuhannya. mereka buta huruf. dan mungkin tidak mengenal sama sekali huruf hijaiyah. apalagi untuk membaca Al-Qur'an ?? apalagi menjadi Hafizh Al-Qur'an ?? jangankan mereka aku pun yanng sudah cukup belum juga hapal 1 juz Al-Qur'an. bagaimana muslim bisa mengbangkitkan kejayaan islam yang dulu kalau anak-anak cikal bakal generasi penerusnya tidak mengerti agama ?
lalu kembali aku pertanyakan dalam diriku
apa kontribusiku untuk islam ??
apa kontribusiku dalam dakwah ??
aku tak pantas menyandang gelar da'iyah
aku belum menghasilkan apapun..
kembali kupertanyakan..
apa yang sudah kulakukan sebagai khalifah di muka bumi ??
aku sama sekali tidak merasa membangun..
lalu apa yang harus kukatakan ketika diminta pertanggungjawaban oleh Allah ??
sedang kata maafku saat itu pasti sudah tak diterima
mungkin wajar jika Allah murka padaku nantinya
karena aku telah diberi pinjaman mata, tangan, hati, kaki, telinga, dan bekal yang cukup untuk menjadi khalifah di bumi tapi aku kembali tanpa menghasilkan apa-apa..aku datang dengan "tangan kosong"
kembali kupertanyakan..
adanya aku di dunia adakah memberikan manfaat bagi orang lain ??
ah belum. belum juga aku bermanfaat bagi siapapun.
lalu dengan apa aku bisa mendapat rahmat dariNya ??
sedang aku sangat pantas untuk dimurka..
sekali lagi aku hanya bisa mengharap belas kasihNya..
dan berdoa semoga suatu hari nanti aku bisa melakukannya..
mungkin belum bisa untuk saat ini..
tapi esok..atau beberapa tahun lagi..
semoga Allah izinkan aku..
semoga Allah beri aku kesempatan..
untuk melakukan itu.
daripada berdebat.
daripada mencari kesalahan orang.
Indonesia hari ini..
kemiskinan..
kelaparan..
kurangnya pendidikan..
banyak sekali "penderitaan" muslim di Indonesia hari ini.
pengemis sudah menjadi pemandangan yang biasa di jalanan
dari mulai anak-anak sampai dengan kakek-nenek
pernah suatu hari ketika pulang sekolah..
di terminal rawamangun.
ada seorang anak yang menuntun Ibunya yang kelihatannya buta.
tapi ketika ada barang mereka terjatuh, akhirnya aku tahu bahwa ternyata sang Ibu hanya pura-pura buta.
sejenak aku menyalahkannya, kenapa dia harus berpura-pura buta hanya untuk mendapatkan uang.
tapii setelah kupikir kembali. ah mungkin aku ikut andil dalam kesalahannya itu.
ya kemiskinan memaksa mereka untuk melakukan penipuan, setiap orang yang melihatnya pasti tertipu dan itu menjadi dosa baginya mungkin juga bagiku. karena aku tidak menolongnya..
mungkin nanti di akhirat aku akan mendapat catatan perbuatan dosa yang dilakukan tanpa sepengetahuanku..ya karena aku tidak menolong mereka, karena aku diam..mungkin inilah salah satu diam yang dosa.
Indonesia hari ini..
cukup mengenaskan melihat perempuan-perempuan Indonesia hari ini. terbawa arus kejahiliyahan yang di bawa orang barat. setiap pulang sekolah ada saja di jalan, perempuan-perempuan yang menggunakan celana sepaha. ya itu seakan udah jadi pakaian yang sangat biasa untuk jaman sekarang. entahlah apakah sudah tak ada lagi rasa malu di hati mereka ?? aku menyalahkannya atas kebodohan yang mau saja menjadikan dirinya begitu mudah untuk dinikmati. apalagi secara GRATIS. tapi tidak, tidak sepenuhnya mereka yang salah. mungkin aku juga ikut andil atas kesalahan mereka. mungkin saja mereka demikian karena tidak tahu kewajiban menutup aurat. mungkin saja mereka begitu karena memang tidak tahu betapa indahnya mereka dan betapa mahalnya mereka, dan mereka tidak tahu hakikatnya bahwa kecantikannya semata untuk suaminya..disini ternyata aku hanya diam, diam memandang sambil istigfar, bersyukur pula karena aku bukan salah satu diantara mereka, bersyukur karena mungkin saja aku demikian adanya jika aku tidak mendapat hidayahNya, jika cahayaNya tidak menembus kegelapan jiwaku, mungkin..sangat mungkin. mengingat aku dulu, mengingat pertama kali aku datang ke 26 dengan pakaian seperti apa, aku tak menyangka bahwa hari ini aku bisa menjadi seperti ini, merasakan ini..
Indonesia hari ini..
banyak muslim yang tak punya biaya untuk bersekolah.
banyak anak-anak kecil yang seharusnya belajar justru bekerja untuk mencukupi kebutuhannya. mereka buta huruf. dan mungkin tidak mengenal sama sekali huruf hijaiyah. apalagi untuk membaca Al-Qur'an ?? apalagi menjadi Hafizh Al-Qur'an ?? jangankan mereka aku pun yanng sudah cukup belum juga hapal 1 juz Al-Qur'an. bagaimana muslim bisa mengbangkitkan kejayaan islam yang dulu kalau anak-anak cikal bakal generasi penerusnya tidak mengerti agama ?
lalu kembali aku pertanyakan dalam diriku
apa kontribusiku untuk islam ??
apa kontribusiku dalam dakwah ??
aku tak pantas menyandang gelar da'iyah
aku belum menghasilkan apapun..
kembali kupertanyakan..
apa yang sudah kulakukan sebagai khalifah di muka bumi ??
aku sama sekali tidak merasa membangun..
lalu apa yang harus kukatakan ketika diminta pertanggungjawaban oleh Allah ??
sedang kata maafku saat itu pasti sudah tak diterima
mungkin wajar jika Allah murka padaku nantinya
karena aku telah diberi pinjaman mata, tangan, hati, kaki, telinga, dan bekal yang cukup untuk menjadi khalifah di bumi tapi aku kembali tanpa menghasilkan apa-apa..aku datang dengan "tangan kosong"
kembali kupertanyakan..
adanya aku di dunia adakah memberikan manfaat bagi orang lain ??
ah belum. belum juga aku bermanfaat bagi siapapun.
lalu dengan apa aku bisa mendapat rahmat dariNya ??
sedang aku sangat pantas untuk dimurka..
sekali lagi aku hanya bisa mengharap belas kasihNya..
dan berdoa semoga suatu hari nanti aku bisa melakukannya..
mungkin belum bisa untuk saat ini..
tapi esok..atau beberapa tahun lagi..
semoga Allah izinkan aku..
semoga Allah beri aku kesempatan..
untuk melakukan itu.
No comments:
Post a Comment