Saat itu, aku masuk ke ruang riasnya.
Menatap kagum kecantikannya di balik gaun pernikahan dan hiasan make upnya.
Sekaligus menahan nafas kepiluan sebab..........
Ah, dia mengerti.
Bahkan kini dia yang menatapku dengan wajah sedih dan kecewa.
"Yaniiiii...nggak syar'i. Gimana dong?"
"Mau apa lagi, udah terjadi." kataku pasrah.
***
Dilema yang seringkali dihadapi oleh seorang akhawat di hari H pernikahannya adalah ketika si tukang rias menyulapnya jadi wanita yang BERBEDA.
Ah, tak banyak tukang rias yang mengerti soal hijab syar'i, tak paham ia bahwa kerudung itu harus menutupi dada. Baginya, terlalu sayang jika keindahan gaun pengantin harus ditutup dengan balutan kain bernama kerudung. Bahkan mirisnya lagi, lekukan-lekukan tubuh itu sengaja diperlihatkan agar terlihat menawan. Punuk unta, mencukur alis adalah dua hal yang dilarang dalam islam tapi menjadi hal yang paling sering ditemui dalam periasan pengantin wanita.
Menyedihkan ya?
Di hari yang seharusnya kita berbahagia, di hari yang kita harapkan sangat keridhoan Allah swt, kita malah digelisahkan dengan penampilan yang bertentangan dengan syariat islam yang ada. Hari-hari yang terbiasa menutupkan kain kerudung sampai ke dada, tiba-tiba disulap jadi wanita yang (maaf) memamerkan dadanya. Hari-hari yang terbiasa melonggarkan pakaiannya, tiba-tiba disulap jadi wanita yang memperlihatkan lekuk-lekuk tubuhnya. Bahkan hari-hari yang biasanya sangat menghindari terbentuknya punuk unta pada kerudungnya, tiba-tiba di sulap jadi wanita yang berpunuk unta setinggi hasta. Lantas, alis di cukur dibuat seindah-indahnya, padahal jelas sekali Rasul bilang, Rasul melaknat orang yang mencukur alisnya.
Ya, tiba-tiba disulap tak ubahnya wanita jahiliyah.
Akhawatifillah...
Apa antunna merasakan dilema yang sama?
Saya berharap, dari kalangan kita akan menjamur perias-perias pengantin yang SYAR'I
Selamatkan saudari-saudari kita.
Atau semoga di hari yang amat berbahagia itu kita tak lupa, ridho Allah di atas segalanya.
Apa artinya cantik menawan di mata manusia tapi buruk di mata Allah swt?
Hei, ini peringatan untukku.
Agar jika kelak aku diizinkan Allah untuk mencicipi indahnya hari itu, aku ingat dengan tulisan ini.
Aku ingat dengan nasihat ini.
No comments:
Post a Comment