Wednesday 9 January 2013

Hanya Karena Nila Setitik, Rusak Susu Sebelanga

 
 
merasa tidak ? kita seringkali merusak kehidupan kita sendiri.
merusak 24 jam yang kita miliki hanya karena beberapa menit yang tak kita sukai.
atau setidaknya mungkin kita pernah menganggap, "hari ini apes bgt" hanya karena satu scene kejadian yang kita alami, -melupakan scene kehidupan kita yang lain-.

ah, bingung ya dengan maksud saya ?

hmm, Saya lebih suka cerita untuk membuat orang lain mengerti maksud saya. gapapa kan ?

Jadi begini..

Pagi itu, Mas Nyoto pergi ngantor. di tengah jalan, bannya pecah! "Siaaal!" katanya.
*Doa tuh. Di cateet sama malaikat, mungkin di aamiin-in juga.
kemudian ia menuntun motornya yang kurang lebih 500 meter. "Ah, telat deh nih!"
Grutunya. *Doa lagi tuh. Di cateet sama malaikat, mungkin di aamiin-in juga.
Sampai di tukang tambel ban, pasang muka bete, karena dah capek dorong-dorong motor. *Kehilangan kesempatan sedekah, padahal senyum itu bagian sedekah.
akhirnya, selesai juga tambal bannya, segera ia bergegas menuju kantor. Sampai kantor, alhamdulillah, di kabulin doanya. Telat! Di marahi bos pula. lengkap sudah, doanya yang satu lagi dikabulkan, "sial". Karena salah menyikapi insiden pertama, kita salah menyikapi insiden-insiden selanjutnya. karena satu adegan tak mengenakkan, sepanjang hari pasang wajah kesal. padahal bukan temannya yang buat ban motornya pecah, tapi temannya kok kena imbasnya. jawab pertanyaan cuma sepatah dua patah kata. 'sedang hilang mood' katanya. Bagaimana kalau si teman sakit hati ?
meski esok Mas Nyoto sudah bersikap seperti sedia kala, mungkin luka hati temannya masih 'basah', masih perih di rasa.

begitulah kita, hari ini melukai, tapi esoknya seringkali tak sadar diri.

No comments:

Post a Comment